Monday, August 7, 2017

Penjelasan ayat Quran surat Ali Imran 133

Penjelasan ayat QS. Ali Imran 133
Sebelum kita membaca bab-bab lain pada bab 11 ini maka perlu saya bagikan terlebih dahulu tentang penjelasan singkat dari ayar Quran Surat Ali Imran ayat 133 yaitu sebagai berikut:

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu (hal-hal yang mengharuskan diampuni), dan kepada surga, yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa".

Penjelasan Arti Kata Dalam Ayat

Kata "wa saari'uu" menurut Qira'ah orang-orang Madinah dan Syam, tanpa wawu, jadi dibaca pendek. Tetapi qira'ah yang lain dengan wawu.

Kata "ilaa maghfirotin mirrobbikum" yakni bersegeralah dan berlomba-lombalah pada amal-amal yang menyebabkan mendapatkan ampunan.

Ada beberapa pendapat yang mengatakan, di antaranya:

1. Menurut Ibnu Abbas, yaitu Cepat-cepatlah kepada Islam. Riwayat lain dari Ibnu Abbas juga: Cepat-cepatlah kepada tobat. Durratun Nashihin 141.

2. Menurut Ikrimah dan Ali bin Abu Thalib: Cepat-cepatlah menunaikan semua kewajiban.
3. Abul Aliyah: Cepat-cepat lah kepada hijrah.
4. Menurut Adh-Dhahak: Cepat-cepatlah kepada jihad.
5. Menurut Muqatil: Cepat-cepatlah mengerjakan amal yang shalih.
6. Dan diriwayatkan dari Anas bin Malik: Amal itu adalah takbiratul ihram bersama imam.

Kata "wa jannatin 'ardluhassamaawaati wal ardl" yakni pada surga, yang lebarnya seperti lebar langit dan bumi, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Hadid, ayat 21 yang artinya:

"Dan surga yang lebarnya seperti lebar langit dan bumi." Yakni lebarnya. Disebutkan khusus lebarnya, untuk melebihkan (mubalaghah) betapa luasnya. Sebab panjang suatu benda biasanya lebih banyak daripada lebarnya surga, lalu berapa panjangnya? Semua ini hanya kiasan saja, dan bukan berarti bahwa surga itu hanya selebar langit dan bumi. Sebagaimana firman Allah Swt yang artinya:

"Merela kekal di dalamnya (surga) selama ada langit dan bumi" ini hanyalah menurut persangkaanmu saja, dan kalau tidak, maka keduanya langit dan bumi adalah makhluk yang musnah juga.

Anas bin malik pernah ditanya mengenai surga : "di langit ataukah di bumi?" Dia menjawab "bumi mana dan langit mana yang dapat memuat surga?" dia di tanya lagi : "lalu di mana surga itu?" di menjawab : " di atas langit tujuh di bawah arasy, sedang jahannam di bawah bumi tujuh. (al-ma'akim) Terjemah durrotun nasihin hlm 142

Friday, August 4, 2017

Bahaya orang yang tidak segera tobat

Bahaya orang yang tidak segera tobat
Baiklah pembahasan tobat terahir yaitu bahayanya jika tidak segera tobat atau dalam kata lain menunda-nunda untuk tobat. karena dalam hadits di sebutkan:
"Halakal musawwifuun" yang artinya: "Celakalah orang-orang yang suka menangguhkan tobat."

Bahaya menangguhkan tobat

Musawwif artinya orang yang menangguhkan, yaitu orang yang berkata: "Aku akan bertobat kelak," Dia adalah celaka, sebab dia seakan-akan menggantungkan urusannya pada kekekalan yang bukan dalam kekuasaannya. Sebab mungkin dia tidak kekal lagi (mati setelah berkata demikian), atau mungkin dia masih hidup, tetapi tidak mampu menghindari dosa pada hari ini, tidak mampu pula menghindarinya pada hari esok. Kelemahannya menghindari dosa sekarang ini tidak lain hanyalah karena dikuasai hawa nafsu. Hawa nafsu itu tidak akan membiarkan pada hari esoknya. Bahkan pengaruhnya berlipat ganda dan bertambah kokoh, karena sudah terbiasa. Jadi tidaklah hawa nafsu yang diteguhkan manusia dengan kebiasaannya itu sama dengan hawa nafsu yang tidak diteguhkan kedudukannya.

Perhatikanlah, wahai orang-orang yang selalu mengikuti majlis pengajian ilmu. Wahai orang-orang yang berhati bersih, jika Nabi Muhammad Saw. saja memohon ampun dan bertobat, padahal Allah telah mengampuni dosanya yang dahulu maupun yang kemudian, maka bagaimanakah orang yang tidak jelas keadaannya seperti kita, diampuni atau tidak? Tidakkah seharusnya bertobat kepada Allah Swt. dalam setiap waktu? Dan menjadikan lidahnya selalu sibuk dengan bacaan istighfar, selalu berdzikir kepada Tuhan Maha Raja, Yang Maha Pengampun dan yang menyelamatkan dari adzab neraka?( Majalisul Abrar)

Masih seputar hadits yang berkenaan dengan menyegerakam taubat yaitu berbunyi:

"apa bila Allah Swt. menghendaki baik hambaNya, Sia pasti akan menyegerakan (siksa) baginya di dunia. tetapi jika Dia menghendaki buruk pada hambaNya, dia pasti menangguhkan hukuman hamba itu sebab dosanya, sehingga akan di tepatinya di hari kiamat kelak. Pembahasan ini adalah pembahasan terahir pada bab 10, Nantikan pada bab 11 sekanjutnya. Durrotun nasihin hlm 140.

Keutamaan Memperbanyak Istighfar

Keutamaan Memperbanyak Istighfar, Baiklah pemirsa blog terjemah durrotun nasihin, masih seputar Taubat kali ini tentang keutamaan memperbanyak taubat, Dalam hadis disebutkan:

"Barangsipa yang membiasakan istighfar, maka Allah akan menjadikan untuknya jalan keluar dari segala macam kesulitan, kegembiraan dari segala macam kesusahan dan memberinya rezeki secara tidak terduga."

Dalam hadis lain tentang keutamaan bertaubat disebutkan: "Demi Allah, sesungguhnya aku ini memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali"

"Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah, karena aku sendiri bertaubat kepadaNya dalam sehari seratus kali"

Dari hadits di atas coba kalian perhatikan, seorang nabi yang sudah di jamin masuk surga masih menyempatkan istighfar seratus kali dalam sehari, kalai kita? semoga setelah membaca hadits di atas kita bisa memgucapkan dzikir/taubat lebih banyak lagi dalam kesehatian kita. adalagi hadits berbunyi:

"Setiap anak cucu itu banyak berbuat kesalaham, sedang sebaik-baiknya orang yang berbuat kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat"

Bisa kalian baca di kitab terjemah durrotun nasihin hlm 138-139.

Anjuran segera bertobat

Baiklah pemirsa pengunjung blog terjemah Durratun Nasihin kali ini kami akan membahas masih seputar tentang tobat yaitu dengan judul anjuran segera bertobat. dalam kitab terjemah Durratun Nasihin disebutkan Allah SWT berfirman dalam Alquran yang artinya :

"dan bertobatlah kamu semua kepada Allah wahai orang-orang beriman agar kamu beruntung Quran surat An Nur 31)

Seorang ahli hikmah berkata bahwa tobat seseorang dapat diketahui dengan 4 hal:

  1. Dia akan memelihara lidahnya dari ucapan yang tidak ada gunanya pergunjingan Adu Domba dan bohong
  2. Dia tidak memiliki rasa kedengkian dalam hatinya atau permusuhan kepada siapapun dari manusia kini
  3. memisahkan diri dari orang-orang jahat dan tidak berkawan dengan salah seorang dari mereka
  4. dia akan selalu bersiap diri menyambut kematian menyesali dosa dan memohon ampun dari dosa yang pernah dikerjakannya serta bersungguh-sungguh dalam taat kepada Allah SWT.


Dasar menyegerakan Taubat

Allah berfirman dalam ayat yang lain mengenai segera bertobat yang artinya "Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan Taubat yang Nasuha (Quran surat at-tahrim ayat 8 )

yakni benar di dalam tugasnya ada yang mengatakan bahwa maksudnya adalah bernasihat atau menginginkan baik karena Allah dalam tobat itu.

Umar bin al-khattab ditanya mengenai tobat nasuha Dia berkata "yaitu seseorang bertobat dari perbuatan jahat dan berjanji tidak akan mengulanginya untuk selama-lamanya"

diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA mengenai firman Allah SWT "Tuubuu ilallahu taubatan nasuha" yaitu bertobat yang bersungguh-sungguh dalam hati memohon ampun dengan lisan dan bermaksud tidak mengulanginya untuk selama-lamanya.

Sebagaimana diriwayatkan dari nabi Muhammad SAW. beliau bersabda yang artinya:

"Orang yang memohon ampun dengan lidahnya tetapi terus melakukan perbuatan dosa adalah seperti orang yang mengejek Tuhannya" (roudhotul ulama)

Dari Tsabit Al banani Dia berkata "iblis telah datang kepadaku dengan menangis ketika ayat Mulia ini turun" (tafsir Al lubab)

dari Abu Bakar Nabi Muhammad SAW. beliau bersabda yang artinya:

"Tetaplah membaca Laa ilaha illallah dan istighfar serta Perbanyaklah membaca keduanya karena iblis yang dilaknat Allah telah berkata aku binasakan manusia dengan dosa dan maksiat dan mereka membinasakan aku dengan bacaan Laailahaillallah dan istighfar, Setelah aku melihat itu aku binasakan mereka dengan ketenangan nafsu dan mereka tetap mengira bahwa mereka orang-orang mendapat petunjuk. (Durrun Mantsur).

Dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda yang artinya :
"iblis berkata Ya Tuhanku demi keagunganmu aku tidak henti-henti akan menyesatkan anak cucu Adam selagi nyawa mereka berada pada jasadnya. Allah SWT berfirman "demi keagungan Ku dan kemegahan Ku Hai hamba terkutuk Akupun tidak berhenti-henti akan mengampuni mereka selagi mereka mau beristighfar".

dari Atha' bin kholid Dia berkata "telah sampai kepadaku bahwa setelah ayat "waman yaaghfir dzunuba illallahu walam yusirru 'ala maa fa'aluu wahum ya'lamuun" ( tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Allah dan mereka tidak akan terus menerus dalam perbuatannya sedang mereka sama-sama mengetahui)

maka berteriaklah iblis yang terkutuk di tengah-tengah anak buahnya dan dia menaburkan debu pada kepalanya dan berteriak sehingga anak buahnya berdatangan dari darat dan lautan Mereka bertanya apa yang terjadi padamu wahai pemimpin kami dia menjawab ada sebuah ayat yang turun dalam kitab Allah SWT yang mengisyaratkan bahwa dosa bisa tidak lagi membahayakan seorang pun dari anak cucu Adam Mereka bertanya apa itu lalu iblis menceritakan pada mereka mereka berkata kita buka saja pintu-pintu kesenangan nafsu untuk mereka lalu mereka tidak akan bertobat dan tidak beristighfar mereka menyangka bahwa mereka berada pada kebenaran maka puaslah iblis dengan gagasan itu.

dari Anas bin Malik ra Dia berkata "aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda yang artinya :

"Allah SWT berfirman, Hai anak cucu Adam Sesungguhnya jika engkau masih mau berdoa kepadaKu dan mengharap Rahmat Ku, Aku akan mengampuni dosa yang telah kau lakukan dan aku telah peduli. Hai anak cucu Adam seandainya dosa-dosamu menumpuk setinggi langit kemudian engkau memohon ampun kepadaKu, Aku pasti akan mengampunimu dan Aku tidak peduli anak cucu adam seandainya engkau datang mengharap Aku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau bertemu Aku dengan tidak menyekutukan sesuatu dengan Aku tentu Aku datang kepadamu dengan memberi ampunan sepenuh bumi. (hadits riwayat Imam turmudzi). terjemah Durratun Nasihin halaman 138.