Saturday, September 30, 2017

Dialog Antara Ali dan Ahli Bid'ah

Dialog Antara Ali dan Ahli Bid'ah Dalam kitab Majma'ul Bahrain diterangkan, bahwa ada seorang laki-laki pada hari raya berada di tanah lapang. Dia bermaksud mengerjakan shalat sebelum shalat I'ed. Tetapi Ali Karramallahu wajhahu melarangnya. Berkatalah laki-laki itu "Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya aku yakin, bahwa Allah tidak akan menyiksa karena perbuatan shalat." Ali berkata: "Dan aku yakin, bahwa Allah Swt. tidak memberi pahala suatu amal perbuatan, kecuali perbuatan itu telah dikerjakan oleh Rasulullah dan beliau menganjurkannya. Jadi shalatmu itu adalah sebuah permainan, sedang bermain-main dengan shalat adalah haram. Mungkin Allah akan menyiksa mu, karena shalatmu itu, sebab engkau telah menyalahi RasulNya.

Ambilah keterangan kami ini dan jangan engkau termasuk orang-orang yang kebingungan.(majalis arrumi)

Dari Nabi Muhammad saw. beliau bersabda:
"Allah swt. telah menciptakan wajah-wajah bidadari dalam empat macam warna: Putih, hijau, kuning dan merah. Dan telah menciptakan tubuhnya dari za'aran, misik, anbar dan kafur, serta menciptakan rambutnya dari garanfil (sejenis bunga cengkih). Jadi dari ujung jari kaki sampai lututnya terdiri dari za'faran yang harum baunya, dari lutut sampai pusarnya dari misik, dari pusar sampai ke lehernya terdiri dari anbar, dan dari lehernya sampai ke kepalanya terdiri dari kafur. Apabila bidadari itu meludah sekali ke dunia, maka ludah itu semerbak harum bagaikan misik. Pada dadanya tertulis nama suaminya dan terdapat sebuah asma Allah swt., sedang jarak antara kedua bahunya sejauh satu pos. Pada masing-masing tangannya yang dua belah itu terdapat sepuluh gelang dari emas dan pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin dan kedua kakinya terdapat beberapa gelang kaki permata dan mutiara." (daqoiqul ahbar) kitab terjemah durratun nasihin hlm 155.

Larangan Shalat Ragha'ib Di Bulan Rajab

Larangan Shalat Ragha'ib Di Bulan Rajab

Para ulama menilai, bahwa hadis-hadis yang diriwayatkan mengenai shalat Ragha'ib (shalat khusus di malam Jum'at pertama bulan Rajab) adalah maudhu' sedang yang dituduh membuat hadis maudhu' itu adalah Ibnu Jahm'i. penjelasan ini tidak perlu dianggap lagi, sekalipun disebutkan dalam sebagian kitab atau risalah. Karena itu kita mengetahui pasti tentang urusan agama, dan ketentuan pahala atau siksa adalah dari syara', bukan karena sembrono menggunakan akal dalam urusan agama.

Shalat-shalat Ragha'ib itu tidak pernah dikerjakan Nabi Muhammad Saw, dan tidak dikerjakan seorang pun dari sahabat-sahabatnya dan beliau tidak pernah menganjurkannya. Jadi melakukan shalat Ragha'ib itu tidak akan memperoleh pahala bahkan mengajarkan shalat Raghaib bisa menimbulkan siksa (Majalis ar-rumi)

Imam Al-Mawardi dalam Al-Iqna' berkata: "Puasa Rajab dan puasa sya'ban disunnatkan. adapun shalat khusus dalam bulan rajab tidak terdapat dalil pasti yang menerangkannya. Berdasarkan penjelasan ini, maka seharusnya orang yang memiliki pengetahuan agama dan patuh terhadap ajaran agamanya tidak terpengaruh dengan apa yang sedang dilakukan orang-orang di saat ini, dan janganlah terpengaruh karena ramainya dikerjakan orang dalam kalangan Islam dan meluasnya di kota-kota besar. Mengenai shalat Raghaib yang dikerjakan pada malam Jum'at pertama bulan Rajab itu, adalah bid'ah. Rasulullah Saw, bersabda:

"Hati-hatilah terhadap pembaruan dalam agama, karena sesungguhnya setiap pembaruan dalam agama adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat. Maka setiap yang baru adalah sesat, dan setiap kesesatan adalah neraka."

Dalam hadis yang lain di sebukan "Perkara yang paling jelek adalah perkara yang dibuat baru."

Dua hadis di atas menunjukkan, bahwa shalat Raghaib pada malam jum'at pertama buan Rajab adalah bid'ah dan sesat. Karena shalat itu termasuk hal-hal yang diada-adakan, yang tidak ada pada zaman sahabat Nabi, tabi'in dan tidak pula pada zaman para imam Mujtahid. Tetapi baru terjadi setelah abad keempat Hijriyah. Karena itulah para ulama dahulu tidak mengenal dan tidak pernah membicarakannya. Bahkan ulama muta'akhirin mencelanya dan menegaskan, bahwa shalat itu adalah bid'ah qabikhah (buruk) dan munkar. Tinggalkanlah shalat itu dan berpeganglah pada ibadah taat yang telah disebutkan oleh Al- Qur'an dan hadis, sehingga engkau menemukan surga yang tinggi dan derajat serta pangkat yang luhur.( Majalis ar-rumi) terjemah durratun nasihin hlm 154.

Keutamaan Puasa dan Tahajud di bulan Rajab

Keutamaan Puasa dan Tahajud di bulan Rajab, Baiklah pemirsa akan saya lanjutkan tentang terjemah kitab Dzurrotun nasihin dan kali ini tentang keutamaan puasa rajab dan keutamaan shalat tahajud di bulan rajab.

Di riwayatkan dari Aisyah Ra dia berkata : Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya:

" Pada hari kiamat semua manusia akan lapar, Kecuali para nabi dan keluarga mereka serra orang-orang yang berpuasa di bulan rajab, sya'ban dan ramadhan. mereka kenyang, tidak ada lapar haus bagi mereka." (zubdatul waiizin)

Dalam khobar (hadits) juga di sebutkan sebagai berikut:

"Apabila hari kiamat datang, malaikat berseru: "Di manakah orang-orang suka menghormati bulan Rajab? Lalu keluarlah sebuah cahaya yang diiringi oleh Malaikat Jibril dan Mikail as, serta orang-orang yang suka menghormati bulan Rajab. Kemudian mereka melewati Shirath seperti kilat yang menyambar. Mereka bersujud kepada Allah Swt. lalu berfirman: "Wahai orang-orang yang suka menghormati bulan Rajab, pada hari ini angkatlah kepalamu. Kamu telah menunaikan sujud di dunia pada bulan-Ku. Sekarang berangkatlah menuju tempat-tempatmu'." (Raunaqul majalis)

Dari Tsauban, dia berkata: "Kami pernah bersama Nabi Muhammad Saw. melewati sebuah kuburan. Nabi Muhammad Saw. berhenti, lalu menangis tersedu-sedu. Kemudian beliau berdoa kepada Allah. Aku bertanya kepada beliau: "Mengapa engkau menangis, ya Rasulullah? Beliau bersabda: 'Hai Tsauban, mereka sedang disiksa dalam kuburnya, dan aku mendoakan mereka, lalu Allah meringankan siksa dari mereka Kemudian beliau bersabda: "Hai Tsauban, seandainya mereka itu berpuasa satu hari di bulan Rajab dan tidak tidur dalam bulan Rajab sehari saja, maka mereka tidak disiksa di kuburnya seperti itu." Aku bertanya: "Apakah puasa sehari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab itu dapat menghalangi siksa kubur?' Nabi Muhammad Saw, bersabda: "Hai Tsauban, demi Tuhan yang telah mengutus aku dengan haq sebagai seorang Nabi, tidaklah seorang muslim laki-laki atau perempuan yang mau berpuasa sehari dan beribadah semalam pada bulan Rajab dengan ikhlas, kecuali Allah mencatatnya seperti ibadah setahun, berpuasa siang harinya dan beribadah malam harinya." (zubdatul waizin) terjemah durrotun nasihin hlm 152.

Sunday, September 24, 2017

Hikayat tentang keutamaan bulan rajab

Hikayat tentang keutamaan bulan rajab, Baiklah pemirsa yang budiman kali ini tentabg hikayat atau cerita yang masih berkenaan dengan bulan rajab. baiklah langsung saja berikut hikayat atau kisahnya yang tersebut dalam kitab durratun nasihin:

Di baitul maqdis ada seseorang yang ahli ibadah. apabila tiba dibulan Rajab, maka dia membaca " Qul huwallahu ahad" dua ratus kali dalam sehari, demi menghormati bulan Rajab itu. Dia menanggalkan pakaian yang mewah dan memakai pakaian yang sederhana. Pada hari pertama bulan Rajab dia jatuh sakit dan berwasiat pada anaknya, agar mengafaninya dengan pakaian sederhananya jika dia meninggal.

Setelah meninggal, anaknya mengafaninya dengan pakaian yang mewah karena pamer kepada manusia. Dalam tidurnya, anak laki-laki itu bertemu dengan ibunya. Perempuan itu berkata: "Hai anakku, mengapa engkau tidak melaksanakan wasiatku? Aku sangat menyesali perbuatanmu." Anak laki-laki itu terbangun dengan ketakutan, dan cepat-cepat menggali kuburnya. Tetapi ibunya tidak ada dalam kuburnya. Dia kebingungan dan menangis sejadi-jadinya. Lalu dia mendengar suara misteri: "Apakah engkau tidak mengetahui, bahwa orang yang memuliakan bulan Kami, yaitu bulan Rajab, tidak akan Kami biarkan sendirian dalam kuburnya." (zubdatul waizin)

Abu Bakar Ash-shidiq r.a. berkata: "Apabila telah lewat sepertiga malam dari bulan Rajab; pada Jum'at pertama, maka semua malaikat di langit dan bumi berkumpul di Ka'bah. Allah memandang mereka dan berfirman "Hai para malaikat-Ku mintalah apa saja yang kamu kehendaki. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, keperluan kami adalah agar engkau mengampuni orang yang berpuasa pada bulan Rajab. Allah Swt. berfirman: Aku benar-benar telah mengampuni mereka." terjemah durratun nasihin hlm 150.

Uraian pengertian kata Rojab Lengkap

Uraian pengertian kata Rojab Lengkap, Menyimak Kata Rajab atau rojab atau rejeb (jawa). salah satu bulan hijriyah yang patut kita ketahui apa itu arti dari ROJAB serta apa saja keistimewaan bulan rajab tersebut? berikut ulasannya:

Pengertian kata Rojab

Dikatakan, bahwa dalam kata "Rajab" terdapat tiga buah huruf. Ra' menunjukkan rahmat Allah, Jim menunjukkan jaram (dosa) hamba dan Ba' menunjukkan barakah Allah swt. Seakan-akan Allah Swt. berfirman: "Hai hamba-Ku, Aku jadikan dosa dan kesalahanmu berada di antara rahmat dan kebajikan-Ku. Maka tidak ada lagi dosa atau kesalahan bagimu, berkat kehormatan bulan Rajab. (majalisul anwar)


Nama Lain Bulan Rajab

Ada yang menerangkan, setelah bulan Rajab berlalu, dia naik ke langit. Allah swt. berfirman: "Hai bulan-Ku, apakah mereka mencintaimu dan mengagungkanmu?" Bulan Rajab diam dan tidak berkata sepatah kata pun, sehingga ditanya sampai dua kali, dan ke tiga kali. Kemudian dia menjawab "Ya Tuhanku, Engkau Tuhan yang menutup cela. Engkau perintahkan makhluk-Mu agar menyembunyikan cela cela orang lain. Rasul-Mu memberikan nama kepadaku 'Asham (yang tuli), karena aku hanya mendengar taat mereka dan tidak mendengar maksiat mereka." Karena itu, bulan Rajab disebut Al-Asham. Kemudian Allah swt berfirman "Engkau adalah bulan-Ku yang cacat lagi tuli, sedang hamba-hamba-Ku pun cacat. Aku menerima mereka dalam keadaan cacat karena kehormatanmu, sebagaimana Aku menerimamu walaupun engkau cacat. Aku mengampuni mereka walaupun dengan sekali penyesalan di dalammu dan Aku tidak mencatat perbuatan maksiat mereka di dalammu. (Al-a'rojiyyah).

Diterangkan pula, bulan Rajab dinamakan Asham, karena para malaikat pencatat amal yang mulia selalu menulis kebaikan maupun kejahatan di dalam semua bulan, tetapi dalam bulan Rajab ini mereka hanya menulis kebaikan dan tidak menulis kejahatan, karena tidak pernah mendengar kejahatan di dalam bulan ini yang dapat ditulis. Dalam Hadis Nabi Saw. disebutkan:

"Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah, bulan sya'ban adalah bulanku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku"

Abu Muhammad Al-Khalal meriwayatkan tentang keutamaan-keutamaan bulan Rajab, dari Ibnu Abbas r.a. dia berkata : " Puasa pada hari pertama bulan rajab dapat menghapus dosa selama tiga tahun. hari keduadapat menghaous dosadua tahun, hari ketiga dapat menghapus dosa satu tahun, Kemudian di setiap hari setelah itu menjadi kifaratselama satu tahun"(Al-jami' As-shoghir)

Abu hurairah ra berkata : "Sesungguhnya nabi Muhammad Saw. tidak berpuasa setelah Ramadhan, kecuali Rajab dan Sya'ban"

Nabi Saw Bersabda yang artinya:
"Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah sungai yang disebut Rajab, lebih putih daripada susu, dan lebih manis daripada madu. Barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum dari air sungai itu." (H.R imam bukhori dan imam muslim)

Disebut Rajab, karena bangsa Arab telah memuliakannya dan mengagungkan bulan tersebut. Bukti bahwa orang Arab memuliakannya adalah bahwa para juru kunci Ka'bah selalu membuka pintu Ka'bah selama pada bulan Rajab. Sedang dalam bulan-bulan yang lain, mereka hanya membukanya pada hari Senin dan Kamis. Mereka berkata: "Bulan ini adalah bulan Allah, rumah ini juga rumah Allah dan hamba adalah juga hamba Allah. Karena itu, janganlah menghalangi hamba Allah masuk rumah Allah dan bulan Allah." (Al a'riyyah) Terjemah Durrotun nasihin hlm 149.

Saturday, September 23, 2017

Keutamaan Bulan Rajab dan Amalannya

Keutamaan Bulan Rajab, Baiklah pemirsa yang bidiman akan kami lanjutkan untuk menulis terjemahan kitab durrotun nasihin dan sekarang sudah sampai pada bab Keutamaan Bulan Rajab, Puasa bulan rojab dan hadis nabi tetang keutamaan bulan rojab serta pembahasan-pembahasan yang lain yang berkenaan dengan bulan rajab.

Diriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw, sesungguhnya bersabda:

"Barang siapa yang menghidupkan malam pertama bulan Rajab, maka hati tidak mati pada waktu hati orang-orang mati, Allah akan melimpahkan kebaikan di atas kepalanya dengan sebanyak mungkin. dia keluar dari dosanya seperti ketika baru dilahirkan ibunya dan dia akan terima pemberian syafaatnya kepada tujuh puluh ribu orang yang memiliki kesalahan, yang berhak disiksa di neraka" (lubabul bab).

Dari Anas bin Malik, dari Nabi Muhammad Saw. yang sesungguhnya bersabda yang artinya:

"Barangsiapa yang mengerjakan sholat sesudah sholat Maghrib pada suatu malam di bilan rojab sebanyak duaouluh rokaat, fengan membaca surat al-fatihah, al-ihlas pada setiao rokaat, dengan sepuluh kali salam, menjaganya dan mebjaga keluarganya dari bala' dunia ahirat" (zubdatul waizin)


Puasa di bulan rajab

Diriwayatkab dari Nabi Muhammad Saw, beliau bersabda yang artinya:
"
Ketahuilah, sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah yang pekak, maka barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan itu karena beriman dan mencari pahala, maka pasti mendapatkan keridhaan yang besar dari Allah swt. Barangsiapa yang berpuasa dua hari di bulan itu, maka dia mendapatkan kemuliaan di sisi Allah yang tidak dapat dilukiskan oleh siapapun, baik manusia maupun penghuni langit. Barangsiapa yang berpuasa tiga hari maka dia diselamatkan dari bala dunia dan siksa akhirat, dari sakit gila, lepra, belang dan dari fitnah Dajjal. Barangsiapa berpuasa tujuh hari, maka pintu- pintu neraka tertutup baginya. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari, maka delapan buah pintu surga dibuka untuknya. Barangsiapa berpuasa sepuluh hari, maka semua permintaannya kepada Allah akan dikabulkan. Barangsiapa yang berpuasa lima belas hari, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan mengganti kebaikan dengan kejahatannya. Dan barangsiapa yang berpuasa lebih dari lima belas hari, maka Allah akan menambah pahalanya".(zubdatul waizin)

Dari Nabi Muhammad Saw sesungguhnya beliau bersabda yang artinya:

"Pada malam Mi'raj aku telah melihat sungai yang airnya lebih manis daripada madu, lebih dingin daripada es, dan lebih harum daripada misik. Aku bertanya kepada Jibril: "untuk siapakah sungai ini?' Dia menjawab: "untuk orang yang membaca shalawat kepadamu pada bulan Rajab."

Al-Muqatil berkata: "Di belakang gunung Qaaf terdapat tanah lapang berwarna putih, debunya seperti perak, luasnya tujuh kali dunia ini dan penuh dengan malaikat, yang seandainya sebuah jarum jatuh, pasti mengenai mereka. Masing-masing malaikat memegang bendera yang bertuliskan 'Laa ilaahaa illallaahu Muhammadur Rasuulullaah Mereka berkumpul pada tiap-tiap malam Jum'at di bulan Rajab di sekeliling Gunung qaaf, berdoa untuk keselamatan umat Muhammad Saw.

"Ya Tuhan kami, kasihanilah umat Muhammad dan jangan Engkau menyiksa mereka."

Mereka memohonkan ampun dan berdoa sampai subuh tiba. Allah swt. berfirman:

"Hai malaikat-Ku, demi keagungan dan kemegahan-Ku, Aku benar- benar telah mengampuni mereka."(majalisul abror) terjemah durrotun nasihin hlm 147.

Monday, September 18, 2017

Keutamaan Membaca sholawat kepada Nabi Saw

Keutamaan Membaca sholawat kepada Nabi Saw, Baiklah kami lanjutkan materi sebelumnya dan kali ini sudah masuk pada bab  XI, dan untuk pembahasan pertama seperti biasa tentang keutamaan membaca sholawat nabi secara singkat dengan hadits-hadits yang lain.

Keutamaan membaca sholawat Nabi Saw

Dari abdurrohman bin 'auf dari Nabi Muhammad Saw beliau bersabda:
"Jibril datang kepadaku dan berkata: "Hai Muhammad, tidaklah seorang membaca shalawat kepadamu, kecuali tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya. Barang siapa yang didoakan malaikat, maka dia termasuk penghuni surga."

Dari Nabi Muhammad Saw, beliau bersabda "Takbir pertama yang diikuti seorang mukmin bersama imam, itu lebih baik daripada seribu kali ibadah haji umrah, dia mendapat pahala seperti pahala orang yang bersedekah emas seberat Gunung uhud kepada orang- orang miskin, setiap rakaat ditulis sebagai ibadah satu tahun, Allah menetapkan untuknya dua kebebasan, yaitu bebas dari neraka dan bebas dari kemunafikan, dan tidak akan keluar dari dunia (mati) sehingga dia melihatnya di surga serta masuk surga tanpa hisab." Durratun Nashihin 143

Para ulama berbeda pendapat mengenai batas takbir pertama. Sebagian mereka berpendapat: sampai imam selesai membaca Al-Fatihah. Sebagian lagi berpendapat: Sampai imam memulai bacaan Fatihah. Sedang kebanyakan ahli tafsir memilih pendapat pertama. (Majalisul anwar) Terjemah durratun nasihin 144.