Friday, August 4, 2017

Bahaya orang yang tidak segera tobat

Bahaya orang yang tidak segera tobat
Baiklah pembahasan tobat terahir yaitu bahayanya jika tidak segera tobat atau dalam kata lain menunda-nunda untuk tobat. karena dalam hadits di sebutkan:
"Halakal musawwifuun" yang artinya: "Celakalah orang-orang yang suka menangguhkan tobat."

Bahaya menangguhkan tobat

Musawwif artinya orang yang menangguhkan, yaitu orang yang berkata: "Aku akan bertobat kelak," Dia adalah celaka, sebab dia seakan-akan menggantungkan urusannya pada kekekalan yang bukan dalam kekuasaannya. Sebab mungkin dia tidak kekal lagi (mati setelah berkata demikian), atau mungkin dia masih hidup, tetapi tidak mampu menghindari dosa pada hari ini, tidak mampu pula menghindarinya pada hari esok. Kelemahannya menghindari dosa sekarang ini tidak lain hanyalah karena dikuasai hawa nafsu. Hawa nafsu itu tidak akan membiarkan pada hari esoknya. Bahkan pengaruhnya berlipat ganda dan bertambah kokoh, karena sudah terbiasa. Jadi tidaklah hawa nafsu yang diteguhkan manusia dengan kebiasaannya itu sama dengan hawa nafsu yang tidak diteguhkan kedudukannya.

Perhatikanlah, wahai orang-orang yang selalu mengikuti majlis pengajian ilmu. Wahai orang-orang yang berhati bersih, jika Nabi Muhammad Saw. saja memohon ampun dan bertobat, padahal Allah telah mengampuni dosanya yang dahulu maupun yang kemudian, maka bagaimanakah orang yang tidak jelas keadaannya seperti kita, diampuni atau tidak? Tidakkah seharusnya bertobat kepada Allah Swt. dalam setiap waktu? Dan menjadikan lidahnya selalu sibuk dengan bacaan istighfar, selalu berdzikir kepada Tuhan Maha Raja, Yang Maha Pengampun dan yang menyelamatkan dari adzab neraka?( Majalisul Abrar)

Masih seputar hadits yang berkenaan dengan menyegerakam taubat yaitu berbunyi:

"apa bila Allah Swt. menghendaki baik hambaNya, Sia pasti akan menyegerakan (siksa) baginya di dunia. tetapi jika Dia menghendaki buruk pada hambaNya, dia pasti menangguhkan hukuman hamba itu sebab dosanya, sehingga akan di tepatinya di hari kiamat kelak. Pembahasan ini adalah pembahasan terahir pada bab 10, Nantikan pada bab 11 sekanjutnya. Durrotun nasihin hlm 140.

No comments:

Post a Comment