Saturday, May 14, 2016

Cara agar Keimanan semakin tebal

Cara agar keimanan semakin tebal, Baiklah pemirsa pengunjung blog terjemah Durratun Nashihin yang kami muliakan, kali ini saya akan membahas tentang Bagaimana cara mempertebal keimanan seorang hamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang mana kajian ini saya ambil dari kitab durratun nasihin.

Sebenarnya ada banyak cara dalam mempertebal keimanan seorang hamba kepada Allah Swt. karena sifat keimanan seorang hamba ini memang bertambah dan berkurang ketika orang tersebut gemar beribadah maka keimanan tersebut akan bertambah, dan jika sebaliknya yaity ia gemar melakukan kemaksiatan maka keimanan pun akan berkurang. Jadi secara sederhana cara agar iman kita bertambah dan tebal yaitu gemarlah beribadah kepada Allah Swt.

Cara mempertebal keimanan

Dan pada kesempatan ini sebuah cara untuk mempertebal keumanan seorang hamba dengan i'tibar dari kisah nabi Ibrohim As. Dan demikianlah kisahnya:

Al-hasan berkata : "sebab-sebab pertanyaan yang dikemukakan Nabi Ibrahim itu ialah karena pada sewaktu waktu beliau menjumpai sebuah bangkai binatang" ibnu juraij  mengatakan : "yaitu bangkai keledai di tepi pantai. dilihatnya bangkai binatang itu telah diperebutkan binatang-binatang laut dan darat sebab ketika laut pasang datanglah ikan-ikan dan binatang laut yang lain untuk makan dagingnya. sedang yang tercecer dari daging itu akan hilang di laut. demikian pula Ketika Air Laut surut datanglah binatang darat makan dagingnya, sedang daging yang tercecer menjadi tanah. setelah binatang-binatang buas itu pergi, giliran burung-burung yang datang dan makan dagingnya sedangkan daging yang tercecer Terhempas oleh angin di udara.

Melihat semua itu Nabi Ibrahim As merasa heran dan berkata : "Ya Tuhanku, aku yakin bahwa engkau sanggup mengumpulkan daging-daging itu dari binatang darat dari perut burung dan perut binatang laut, tetapi Perlihatkanlah kepadaku Bagaimana engkau menghidupkannya agar aku menyaksikannya dengan nyata maka bertambahlah keyakinanku. Allah menegurnya dalam firmanNya: " Adakah engkau tidak percaya?" Ibrahim berkata "aku percaya dan beriman, ya Tuhanku. tetapi agar hatiku menjadi tenang.

Nabi Ibrahim AS. dalam hal ini mengharap dapat memperoleh ilmu yakin dan Ainul Yakin. Allah lalu berfirman kalau begitu Ambillah 4 ekor burung. Mujahid berkata : "Nabi Ibrahim mengambil 4 ekor burung yaitu merak, ayam, merpati, gagak. ada pula yang mengatakan bahwa yang diambil adalah itik hijau, Gagak Hitam, merpati putih, dan ayam merah. maka potong-potonglah mereka didekatmu, yakni potonglah dan robek-robeklah mereka.

Tetapi ada pula yang menafsirkan kumpulkanlah mereka ke hadapanmu, kemudian letakkanlah di atas setiap gunung bagian dari mereka. para ahli tafsir berkata : " bahwa Allah memerintahkan nabi Ibrahim supaya menyembelih burung burung itu, mencabut bulunya, memotong-motongnya, mencampur-adukkan bulu, darah dan dagingnya dan semua itu dikerjakan Nabi Ibrahim dengan baik". kemudian Allah memerintahkannya meletakkan bagian-bagiannya di atas gunung, para ahli tafsir berbeda pendapat tentang jumlah Gunung itu, Ibnu Abbas berkata bahwa Allah memerintahkan agar setiap burung dijadikan 4 bagian dan diletakkan di atas 4 buah gunung.

Ada yang mengatakan "sebuah gunung di sebelah timur, sebuah gunung di sebelah barat, sebuah gunung di sebelah utara dan sebuah gunung lagi di sebelah selatan. ada yang mengatakan burung-burung itu dijadikan 7 bagian semua bagian diletakkan di atas 7 buah gunung. sedang kepalanya dipegangnya dengan tangan kemudian dia memanggil 4 ekor burung "kemarilah semua dengan izin Allah Swt." maka setiap tetes dari seekor burung mulai terbang ke tetes darah yang lain dan setiap daging ke daging yang lain. Sedang Nabi Ibrahim mengamati semua itu. hingga pada akhirnya semua bagian dari burung-burung itu bertemu dengan bagian yang lain di udara tanpa kepala. Jika dia menemukan kepalanya dia akan maju mendekat, tetapi jika tidak dia akan mundur, sehingga setiap burung menemukan kepalanya masing-masing. itulah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala : "tsumma ud'uhunna ya'tiinaka sa'yan". Yangbartinya : "kemudian panggillah mereka tentu mereka akan berdatangan kepadamu dengan cepat".

ada yang mengatakan bahwa  sa'yan adalah segera dan berlari, ada pula yang mengatakan bahwa sa'yan adalah berjalan seperti firman Allah SWT " Fas'au ila dzikrillah" bersegeralah kamu kepada mengingat Allah.

Hikmah dalam kata "berjalan" dan bukan "terbang" menurut pendapat terakhir ini, karena hal itu lebih bisa menepis kecurigaan, sebab seandainya burung-burung itu terbang akan timbul kecurigaan bahwa burung-burung yang terbang itu bukan burung-burung yang terpotong-potong tetapi burung-burung lain, atau kakinya tidak utuh lagi, tetapi ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah "terbang".

Allah berfirman :" wa'lam annaAllaha' aziizun hakiim.". Yang artinya : "dan kethuilah, bahwa sesungguhnya Allah maha menang lagi maha bijaksana".

Kesimpulan

Demikiankah seputar tentang pembahasan untuk mempertebal keimanan. Jadi bisa di tarik sebuah kesimpulan dari kisah di atas bahwa "Mengenal kekuasaan Allah akan menambah tebal keimanan seorang hamba" memang benar pahala "tafakkur" atau memikirkan kekuasaan Allah sangatlah besar apalagi hingga kita mengenal kekuasaan tuhan itu sendiri maka keimanan kita akan tebal. Seperti halnya nabi ibrohim memikirkan kekuasaan Allah tentang hewan di atas. jadi jangan bosan selalu berfikirlah tentang kekuasaan Tuhan. jangan berfikir tentang tuhan namun pikirkanlah tentang CiptaanNya. Semoga bermanfaat, salam.

No comments:

Post a Comment